Breaking News
Adam Syafaat Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Pemerintah Untuk Kesejahteraan  | PT Karya Tama Bakti Mulia Diduga Kuasai Dan Kelolah Hutan Produksi Tanpa Izin | Bupati Kasmarni Targetkan Bengkalis Zero Stunting | Kadinkes Bengkalis Ajak Masyarakat Sukseskan Bulan Penimbangan Serentak Agustus 2025 | Lapas Muara Enim Hadiri Acara  Forkom P4GN Bersama BNNK Muara Enim | Pemko Padang Sukseskan MBG, Ribuan Warga Tersentuh Program Gizi Nasional ‎

Impor Lada RI Turun Drastis Di Tahun 2017
Selasa 26 September 2017, 11:34 WIB
Impor Lada RI Turun Drastis Di Tahun 2017
SiagaOnline.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan ekspor lada Indonesia terus meningkat, seiring dengan penurunan volume impor. Hal ini sejalan dengan program Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mencanangkan Rempah Indonesia Berjaya di Dunia.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan, Suwandi, mengungkapkan produksi lada nasional pada 2016 mencapai 82,17 ribu ton. Besarnya produksi ini naik 0,82 persen dari produksi 2015 yang sebesar 81,50 ribu ton.

Selain itu, devisa yang dihasilkan dari ekspor lada pada 2016 mencapai US$ 431,14 juta. Sementara, produksi lada pada 2017 diperkirakan naik 0,97 persen, yaitu 82,96 ribu ton.‎

Melihat peningkatan tersebut, Kementan optimistis produk rempah-rempah Indonesia bisa berjaya di dunia. “Dari besarnya produksi tersebut, pada 2016 total ekspor lada Indonesia 53,10 ribu ton. Ekspor lada pada periode Januari hingga Agustus 2017 mencapai 27,46 ribu ton atau naik 16,57 persen dibanding pada periode yang sama pada 2016 yang hanya 23,56 ribu ton,” ujar di dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Selain itu, kata Suwandi, hasil dari kebijakan pemerintah untuk pengendalian impor dan mendorong ekspor sudah terlihat. Hal ini tecermin dari meningkatnya volume ekspor tersebut diikuti dengan menurunnya volume impor.

Impor lada pada periode Januari hingga Agustus 2017 hanya 690 ton, sedangkan impor lada pada periode yang sama di 2016 sangat tinggi, yakni 2.663 ton.

“Artinya volume impor lada menurun signifikan, yaitu 74 persen. Ini membuktikan kondisi pertanaman lada Indonesia memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga bisa berjaya lagi seperti waktu 500 tahun lalu,” kata dia.

Suwandi menyebutkan, terdapat lima provinsi penghasil komoditas lada, yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung merupakan penghasil utama lada dengan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 58,32 persen.

“Sementara Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan kontribusinya terhadap produksi nasional sebesar 41,68 persen,” sebut dia.

Adapun potensi pasar ekspor lada Indonesia ke luar negeri cukup besar. Pasalnya terdapat negara-negara yang volume impornya sangat tinggi. Misalnya, Amerika Serikat, Jerman, Vietnam, India, Thailand, Spanyol, dan Jepang. (lpj/soc)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto? Silakan SMS/WatsApp ke: 0852-6599-9456 Via E-mail: [email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)
Komentar Anda


Selasa 12 Agustus 2025, 20:20 WIB
.



Selasa 12 Agustus 2025, 18:02 WIB
Perusahaan perkebunan PT KTBM diduga melakukan kegiatan pengelolaan lahan yang berada di kawasan HP atau Hutan Produksi tanpa memiliki izin yang.



Selasa 12 Agustus 2025, 18:00 WIB
Bupati Bengkalis, Kasmarni, meminta seluruh pihak terkait untuk bekerja lebih keras demi mewujudkan Kabupaten Bengkalis zero.



Loading...

Copyright © 2023 Siagaonline.com - All Rights Reserved
Scroll to top