Breaking News
Polsek Kemuning Gelar Gerakan Pangan Murah, Stabilkan Harga Beras untuk Ringankan Beban Masyarakat | Polres Karimun Gelar Pasar Murah Di Pasar Maimun | Polres Karimun Gelar Pasar Murah Di Pasar Maimun | Sport Center Pekanbaru Mangkrak, KNPI Kulim Minta Wali Kota dan APH Turun Tangan | Lapas Pasir Pangarayan Terapkan Razia Mendadak, Jaga Keamanan dan Ketertiban | ‎Polda Aceh Amankan 7 Orang Terkait Keributan di Kantor Perkim Aceh ‎

Growing and Sustaining Investement, Ekonomi 2018 dan Peluang Investasi Korea – Indonesia
Rabu 06 Desember 2017, 20:34 WIB
Growing and Sustaining Investement, Ekonomi 2018 dan Peluang Investasi Korea – Indonesia
SiagaOnline, Jakarta – Hari ini bertempat telah berlangsung kegiatan Media Roundtable Discussion dengan tema Standard Chartered Bank Investment Forum – Korea Corridor, bertempat di Dubai Room, Raffles Hotel, Ciputra World 1 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Karet Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017). Forum tersebut adalah bentuk dukungan Bank kepada pemerintah Indonesia pada umumnya dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada khususnya, dalam menjembatani perusahaan-perusahaan berbasis Korea Selatan untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Korea Selatan sendiri melalui kebijakan New Southern Policy berkomitmen untuk memperluas hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan bukan hanya di Asia melainkan juga ke wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN dan khususnya Indonesia. Korea Selatan sendiri melalui kebijakan New Southern Policy berkomitmen untuk memperluas hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan bukan hanya di Asia melainkan juga ke wilayah-wilayan lain, termasuk ASEAN dan khususnya Indonesia. Standard Chartered Bank memanfaatkan jaringan global yang dimiliki khususnya di negara ASEAN, dimana Standard Chartered Bank merupakan satu-satunya bank internasional dengan kantor cabang di sepuluh negara ASEAN. Hadir sebagai Narasumber Hyon Joo Park, Head of Commercial Banking, Standard Chartered Bank Korea, Chong Hoon Park, Chief Economist, Standard Chartered Bank Korea, Irvan Noor, Head of Commercial Banking, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra, Chief Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Dody Rochady, Country Head of Corporate Affairs, Standard Chartered Bank Indonesia (Moderator) Chong Hoon Park, Head of Korea Economic Research, Standard Chartered Bank Korea mengatakan tahun ini, Korea Selatan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1%, angka yang lebih tinggi dari ekspektasi dan potensi PDB tahun ini. Sebagai salah satu negara yang tergabung dalam OECD, pertumbuhan ekonomi sebesar 3% merupakan pertumbuhan yang kuat. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan industri teknologi informasi (TI) dan semi konduktor. “Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 akan sedikit melambat, namun akan ada peningkatan yang bertahap setiap kuartalnya,” ujarnya. Isu geopolitik dengan Korea Utara tidak dilihat sebagai isu yang signifikan oleh para investor dan pelaku pasar di Korea Selatan, dimana isu tersebut tidak akan banyak berpengaruh pada situasi perekonomian harian. “Tantangan yang lebih utama bagi Korea Selatan adalah hubungan Cina geopolitik dengan Korea Utara, yang berpengaruh pada hubungan ekonomi Cina dengan Korea Selatan. Tingkat ekspor Korea Selatan ke Cina telah menurun, salah satunya pada sektor industry kosmetik. Sebelumnya, ekspor ke Cina berkontribusi sebesar 25% dari total ekspor Korea Selatan,” lanjutnya. Sementara itu Hyon Joo Park, Head of Commercial Banking, Standard Chartered Bank Korea menuturkan bahwa Korea Selatan menerapkan New Southern Policy yang bertujuan memperluas hubungan kerjasama ekonomi dan perdagangan bukan hanya fokus pada negara-negara yang selama ini menjadi rekanan. Jika sebelumnya hubungan Korea Selatan di Asia lebih fokus pada Jepang, Cina, dan Rusia, Presiden Korea Selatan, Moon Jae In melihat perlunya Korea Selatan memperluas hubungan ekonomi dan perdagangan ke wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN, dan khususnya Indonesia. “Korea Selatan mencanangkan rencana investasi sebesar US$2,6 miliar ke negara-negara ASEAN, dan US$1,9 miliar diantaranya akan diinvestasikan ke Indonesia. Dari dana tersebut, Pemerintah Korea Selatan berencana untuk ambil bagian dalam proyek-proyek infrastruktur, energi, dan inisiatif pembangunan lain, termasuk penanaman modal sebesar US$500 juta untuk proyek Light Rail Transit di Jakarta,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama Irvan Noor, Head of Commercial Banking, Standard Chartered Bank Indonesia juga mengatakan Standard Chartered Bank (SCB), sebagai bank dengan pengalaman lebih dari 150 tahun di Indonesia memiliki komitmen untuk membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan Bank adalah bekerjasama dengan BKPM dalam secara aktif mempromosikan Indonesia di negara-negara dimana Bank beroperasi untuk mendorong investasi ke dalam negeri. “Bentuk upaya yang dilakukan, salah satunya, adalah dengan menyelenggarakan rangkaian forum investasi bersama investor, yang telah dimulai pada awal November lalu untuk Taiwan, Korea, dan Singapura yang akan diselenggarakan awal tahun depan,” tegas Irvan. Acara seminar hari ini bertemakan Growing dan Sustaining Investment di Indonesia, yang dihadiri oleh sekitar 70 sampai 75 perusahaan Korea yang telah dan tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Materi yang dipaparkan pada seminar hari ini seputar outlook ekonomi makro 2018, presentasi layanan perbankan yang dapat memfasilitasi investasi di Indonesia, serta paparan mengenai perpajakan di Indonesia. Aldian Taloputra selaku Economist Standard Chartered Bank Indonesia juga menegaskan mengenai outlook perekonomian Indonesia pada tahun 2018, pemulihan kebijakan dan ekonomi yang berlanjut. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan bertumbuh sebesar 5,2% (year-on-year) pada 2018, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi pada 2017 sebesar 5,1%. Beberapa perkiraan faktor pendorongnya adalah pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,9% (year-on-year) tahun depan, serta tingkat investasi yang akan berlanjut, yang didominasi oleh sektor infrastruktur dan komoditas. “Harapannya, reformasi struktural dari pemerintah dapat menciptakan kondisi investasi yang kondusif, sehingga daya beli rumah tangga kecil dan menengah dapat meningkat. Selain itu, investasi swasta kami perkirakan perlahan-lahan akan membaik, tutupnya. (er)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto? Silakan SMS/WatsApp ke: 0852-6599-9456 Via E-mail: [email protected] / [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)
Komentar Anda
Loading...

Copyright © 2023 Siagaonline.com - All Rights Reserved
Scroll to top