Siagaonline.com, RENGAT - Ngeri, uang korupsi Kasda Inhu  dilakukan dua orang Pejabat Pemkab Inhu tahun 2010 sebesar Rp 1,4 Miliyar dicoba disusupkan pembayaran melalui APBD-P Inhu tahun 2017.

Pembayaran hutang akibat Korupsi menyusup melalui salah satu organisasi perangkat daerah (OPD).

Untungnya anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau yang melakukan pembahasan RAPBD-P, jeli dan selektif sehingga anggaran sebesar Rp 1,4 Miliyar mencoba menyusup ke salah satu OPD untuk bayar hutang korupsi dicoret.

"Aneh, masa iya hutang Kasda tahun 2010 sebesar Rp1,4 Milyar masuk KR dalam KUA dan PPAS APBD-Perubahan," sesal anggota Banggar, Suharto, SH, Senin (9/10/2017).

Karena usulan tidak sesuai, Banggar memilih coret. Terlebih lagi, dana itu menyusup hanya untuk bayar uang korupsi sebesar Rp 1,4 Miliyar dari Kasda Inhu tahun 2010 oleh dua orang oknum Pejabat Pemkab Inhu.

Penyusupan bayar hutang akibat Korupsi itu terungkap ditengah pembahasan   RAPBD-P sedang berlangsung. "Usulan yang tidak rasional ditemukan, katanya mau bayar  hutang ke Kasda akibat Korupsi tahun 2010 sebesar Rp 1,4 miliar, makanya kami coret," beber Politisi PPP Inhu itu.

Terpisah,Kepala Bappeda dan Litbang Pemkab Inhu selaku anggota TAPD, H Junaedi Rachmat membantah penyusupan anggaran Rp 1,4 Miliyar untuk bayar korupsi. "Itu tidak benar," tepis Rachmat usai singkronisasi APBD-P.

Seperti diketahui dua orang oknum pejabat Pemkab Inhu, Plt Kadis Pasar Marwan Indra S dan Kabid Informatika Diskomimfo, Encik H, ditetapkan menjadi tersangka korupsi sebesar Rp 1,4 Miliyar tahun 2010.

Sejak Senin 2/19/2017) pekan kemaren keduanya menjadi penghuni jeruji besi di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru oleh Penyidik Tipikor Kejari Inhu. (Hamdan)