SiagaOnline.com, Meranti -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, melalui Kabid Kesehatan masyarakat Ade Suhartian, yang menjamin akan menarik kembali rekomendasi izin kesehatan yang di keluar kan dari pihak nya, kepada pemilik dan pengelola pabrik sagu apabila kedapatan tidak bisa menjaga kebersihan dan kesehatan hasil produksinya, ternyata hanya isapan jempol belaka.

Pasalnya hingga saat ini, pabrik pengolahan sagu milik HL, yang kedapatan di kotori hewan peliharaan jenis "anjing", masih saja tetap berproduksi. Bahkan dinas terkait juga baru-baru ini telah mengeluar kan sertifikat yang menyatakan pabrik pengolahan sagu tersebut telah memenuhi pensyaratan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga, yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, meski pun selama ini tidak pernah di miliki oleh pabrik tersebut.

Hal itu di akui oleh (HL) pemilik pabrik sagu tersebut kepada SiagaOnline.com (23/11), bahwa belum lama ini pihak dinas ada mendatangi lokasi pabrik nya, "Baru-baru ini petugas ada datang, dia pun tak ada bilang apa-apa, dia bilang bagus semua, dia cuma tengok sana tengok sini". kata HL.

"Selama ini kita memang tak ada pegang surat izin, tapi baru-baru ini koperasi ada kasi kita surat izin. Kalau kita salah kenapa dia kasi izin, ini surat saya bikin pakai uang, kalau saya salah tentu yang kasi izin salah juga". jelas HL lagi sambil menunjuk kan beberapa surat yang di milikinya.

Selain itu HL juga menambah kan, "Kita juga sudah ikut koperasi, semua urusan koperasi yang tanggung sebab kita sudah bayar tiap bulan sama koperasi, tapi mana tanggung jawabnya".

Terkait harga setor bayaran setiap bulan, HL tidak mau menjelas kan jumlahnya, "Kita pihak bangsal sagu ada bayar ke koperasi tiap bulan beratus-ratus ribu". tambah HL lagi.

Tetapi pengakuan HL ini di sangkal oleh salah seorang pengurus Koperasi Harmonis. Kepada awak media AN mengatakan, "Dia ada bayar sama kita uang apa, itu yang dia kasi kan untuk bayar pajak, uang urus bongkar muat." singkat AN.

Kabid kesehatan masyarakat Ade Suhartian, yang kembali di hubungi awak media ini melalui phonselnya (12/12), mengakui sudah mengambil tindakan kepada pengusaha melalui koperasi harmonis, "Dalam hal ini kami sudah menjumpai pihak koperasi, secara lisan kami sudah memberi teguran, yaitu minta tolong di bina kan semua kilang sagu yang ada di meranti ini. Surat teguran tertulis sebenarnya sudah di buat tetapi belum kami kami kasi kan". terang Ade Suhartian.

Di katakan terkait masalah jaminan akan mencabut izin, Ade Suhartian memberi jawaban lain, "Kami sudah melakukan crosscheck di lapangan, kalau nanti di lakukan lagi kami langsung akan mengambil tindakan". tambahnya. ***(Nr)