SiagaOnline.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengklaim sudah memiliki strategi untuk menggenjot kembali kinerja ekspor yang sempat anjlok pada Mei lalu. Strategi mulai dari kemudahan akses bahan baku hingga pembukaan larangan ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia hanya sebesar US$10,53 miliar pada Mei 2020. Realisasi itu turun 13,4 persen dari April 2020 dan anjlok 28,95 persen dari Mei 2019.

"Masalah ini memang karena kondisi sekarang ini, sehingga ekspor sedikit turun. Namun demikian, program yang kami lakukan ada langkah strategis," ujar Agus, Selasa (16/6).

Agus mengatakan kementerian akan memberikan kemudahan akses bahan baku bagi industri sebagai strategi utama mendongrak kinerja ekspor. Khususnya bagi industri manufaktur

"Bahan baku akan dipermudah karena ini diperlukan untuk bahan baku ekspor," ucapnya.

Strategi lain, pemerintah akan meningkatkan pembinaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuannya, agar mereka bisa meningkatkan produksi dan bisa ikut bersaing di pasar internasional, sehingga ikut meningkatkan sumbangan ekspor.

Terakhir, kementerian akan membuka larangan ekspor. Salah satunya yang sudah dilakukan adalah pembukaan larangan ekspor bahan baku masker, masker jadi, dan Alat Pelindung Diri (APD).

Menurut Agus, larangan ekspor ini bisa dibuka karena kapasitas produksi di dalam negeri sudah meningkat dan bisa mencukupi kebutuhan nasional. Selain itu, produk di bidang kesehatan tengah 'naik daun' karena pandemi virus corona atau covid-19.

"Saya lihat produksi ini meningkat dan ini peluangnya cukup banyak sesuai dengan permintaan di luar, namun demikian kita harus utamakan kebutuhan di dalam negeri," katanya.

Kendati begitu, Agus belum memberi proyeksi seperti apa kinerja ekspor Indonesia ke depan. Begitu pula dengan target perbaikan kinerja ekspor dari berbagai strategi yang dimilikinya.

Sumber : CNNIndonesia.com