SiagaOnline.com ‐ CEO AirAsia Tony Fernandes tengah menyiapkan superapp yang akan menyaingi Gojek dan Grab.
Dalam wawancara dengan eks menteri perdagangan era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Gita Wirjawan, Fernandes mengungkap telah menyiapkan model bisnis baru untuk AirAsia sebelum pandemi virus corona datang.
"Saya mulai siapkan bisnis model sebelum covid-19. Kami mengelola aset terbesar kami yakni data, ada 60 juta-70 juta pelanggan di ASEAN," ujarnya dalam YouTube, Minggu (20/9).
Fernandes memaparkan ada dua hal yang mendorong dia mengubah model bisnis AirAsia. Pertama, platform yang AirAsia miliki. Kedua, produk-produk baru AirAsia.
"Saya punya platform yang luar biasa. Tapi saya hanya jual AirAsia. Saya mau jual semua tiket. Saya mau seperti Traveloka, walau mereka mengeluarkan saya," paparnya.
Menurut Fernandes, kini platform perusahaannya sudah menjual tiket AirAsia, Qatar Air dan Turkish Airlines. Namun, dia mau menjadikan AirAsia.com menjadi platform 'serba ada' seperti superapp yang dimiliki Grab dan Gojek.
Fernandes mengungkap pihaknya telah menggandeng Expedia untuk menyediakan hotel. Selain itu, AirAsia telah masuk ke bisnis pengiriman makanan dan perusahaan logistik.
"Kami ada perusahaan logistik yang besar. Kami melihat peluang seperti Amazon. Jadi bisa menjual produk lintas negara. e-Commerce lintas negara," jelasya.
Dia mengungkap ada potensi masalah seperti bea cukai dari bisnis tersebut. Namun, Fernandes memaparkan akan memberikan solusi dengan efisien.
Pasalnya, dia mengakui perusahaan teknologi membutuhkan modal besar. Namun, perusahaannya sudah memiliki modal cukup yakni data pelanggan.
Sehingga, AirAsia tak perlu lagi 'bakar uang' untuk akuisisi pelanggan.
"Kami ada 30 juta pelanggan dalam loyalty program. Dari perspektif Indonesia, kami ingin bawa perusahaan menjadi Gojek, yang kami nilai perusahaan teknologi terbesar di Indonesia," paparnya.
Fernandes mengaku akan memasuki bisnis ride-hailing juga. Namun, berbeda dengan Grab dan Gojek, AirAsia berencana menjadi agregator ride-hailing.
"Kami tidak akan membuat perusahaan ride-hailing yang gampang merugi," paparnya.
Terakhir, Fernandes pun memaparkan bisnis fintech yang mereka masuki. Saat ini, AirAsia sudah memiliki layanan BIGPaid.
Layanan ini sudah tersedia selama satu tahun di Malaysia dengan 1,1 juta pelanggan. Sebentar lagi layanan ini akan meluncur di Singapura dan Filipina.
"Sebentar lagi kami pun memiliki lisensi pinjaman. Saya tidak ingin menjadi lintah darat. Kami mau value. Kami tidak akan mengenakan bunga 20 persen," paparnya.
Fernandes menegaskan superapp buatannya akan berbeda dengan aplikasi yang ada saat ini. Sehingga dia tidak merasa bersaing dengan superapp lainnya.
"Kami tidak merasa bersaing karena pasar superapp sangat besar. Kami memiliki pasar sendiri, menciptakan pasar sendiri," pungkasnya.
Sumber : CNNIndonesia.com
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :