Skandal Facebook Berdampak Luas Terhadap Data Diri Penggunanya, User Harus Cerdas
Nasional | Selasa, 03 April 2018 14:10:18 WIB
Siagaonline com, Jakarta - Publik gempar setelah mengetahui data jutaan pengguna Facebook bocor, digunakan untuk kepentingan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa dampaknya bagi kita, pengguna Facebook yang lain? Apa kebijakan yang seharusnya ditempuh untuk mencegah hal serupa terulang, oleh karenanya PSI melakukan diskusi umum terkait hal ini, bertempat di Kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jl. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018)
Calvin Kizana Founder dan CEO PicMix mengatakan bahwa pendapatan profit dari sebuah media sosial adalah iklan. Segala data yang ada di dalam media sosial adalah sangat berguna bagi pemilik media sosial yang berhubungan dengan kemudahan maksimal dalam periklanan.
"Hal ini diperlukannya auditing terhadap data yang ada di dalam media sosial," lanjutnya.
Daniel Rembeth Praktisi Media dan PR menuturkan harus adanya regulasi dalam media sosial. "Kita sebagai pengguna media sosial harus selalu cerdas dalam hal ini, haruslah sadar, sebaiknya selalu rutin dalam keamanan profil akun di media sosial," ucapnya.
"Dampak skandal facebook sangat bahaya, antisipasi awal harus datang dari diri sendiri," jelasnya.
Rama Mamuaya Pendiri DailySocial.Net mengatakan pemilik akun harus selalu waspada dan smart.
"Kita sebagai user harus tahu dan memahami fungsi-fungsi yang bisa langsung berhubungan dengan media sosial," kata Rama.
"Responnya facebook yang sudah bersalah namun tidak melakukan permohonan maaf, inilah yang menjadi prihatin bagi saya," ungkapnya.
"Segala efek yang timbul atas skandal facebook ini bisa membias kemana saja," tuturnya.
Sementara Eka Ginting Pakar Digital dan DANAdidik.com pada kesempatan ini mengatakan dengan adanya pengambilan data oleh facebook secara diam-diam sebenarnya sudah menjadi kriminalitas.
"Kita sebagai user harus selalu mengetahui, semisalnya hapus segala appilkasi yang terhubung dengan facebook, sudah seharusnya pemerintah masuk dalam pengawasan hal ini," ungkapnya.
"Kalau lebih banyak jeleknya daripada kebaikannya dalam facebook, data user selalu di jual kemana-mana tanpa ijin dari user maka sebaiknya user atau pengguna harus sadar dan cerdas," tutupnya.
Gildas Lumy selaku Pakar Cyber Crime mengatakan bahwa awalnya saya adalah hacker.
"Sejak tahun 1986 saya belajar hacking suatu website namun saya akan mensolving masalah teesebut, inilah awalnya saya kenal dunia internet," jelasnya.
"Dunia nyata dan maya seharusnya paralel harus seimbang. Segala bentuk data user yang ada di facebook merupakan haknya facebook untuk diapakan, saya gak percaya kalau facebook di retas," lanjutnya.
"Seandanya masyarakat malas membaca apapun kondisinya negara harus turun, pemerintah harus peduli kepada bangsanya," tandasnya.
Dari berita ini disampaikan acara diskusi publik hari ini masih berlangsung dengan tertib dan lancar.
Hadir dalam kegiatan hari ini adalah Daniel Tumiwa pakar industri digital dan bacaleg PSI, Eka Ginting Pakar Digital dan DANAdidik.com), Rama Mamuaya Pendiri DailySocial.Net, Calvin Kizana Founder dan CEO PicMix, Daniel Rembeth Praktisi Media dan PR, dan Gildas Lumy Pakar Cybercrime. (Er)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :