Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto: Kita Jangan Malas Mendengar
Nasional | Kamis, 03 Mei 2018 15:08:23 WIB
|
Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto. |
Siagaonline.com, Jakarta - Dalam rangka jelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019, Kodam Jaya akan selalu meminta masukan dari para pakar da para ahli terhadap perkembangan di masyarakat, juga sebagai penambahan wawasan, hari ini Kodam Jaya menggelar Talk Show Jayakarta Mendengar bertema "Diplomasi Jayakarta Menjawab Tantangan 2018-2019" dengan pakar Politik dan Militer Prof Dr. Salim Said dan artis muda Choky Sihotang, bertempat di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018).
"Acara ini merupakan bagian dari inovasi Kodam Jaya untuk tetap memberikan yang terbaik kepada bangsa dan rakyat serta Satuan Kodam Jaya," ucap Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto dalam sambutannya.
"Saya sering mengatakan bahwa pengenalan jati diri dan indikator keberhasilan dalam bertugas merupakan kebijakan awal dan referensi bagi kita dalam jalankan tugas hingga berhasil," tuturnya.
"Mendengar adalah hal yang penting sebagai bagian dari setiap solusi yang ditawarkan dalam permasalahan yang dihadapi dalam setiap hari penugasan kita," lanjutnya.
"Biasakan untuk mendengar karena untuk dapat kita memahami apa yang terjadi di sekitar kita, gunakanlah indera pendengaran kita dengan baik, jelas dan benar," tegasnya.
Kenapa kita malas mendengar, kita jangan malas untuk mendengar, bagaimana solusinya, Pangdam Jaya mengatakan, " Kita harus belajar mendengarkan diri kita sendiri, ambil waktu sejenak berdiam diri, lalu belajarlah untuk mendengarkan orang lain".
"Mendengar selalu dianggap sepele namun dapat mengakibatkan dampak yang serius ketika akumulasi dan penimbunan informasi menjadi tersumbat dan tidak terselesaikan, pada tahap ini peran pendengaran menjadi solusi yang kontra produktif karena malas mendengar," ungkapnya.
"Bagi saya program acara ini adalah hal yang penting dan menjadi awal dalam penugasan yang kita lakukan di lingkungan Kodam Jaya kedepannya," tandasnya.
Sementara itu Prof Dr. Salim Said mengatakan aparat teritorial harus selalu dapat membantu masyarakat, karena TNI adalah matanya pemerintah guna berikan masukan kepada pemerintah apa yang sedang terjadi di masyarakat agar mendapatkan solusi dari pemerintah.
"Pendekatan kultural adalah penting sebagai aparat kewilayahan bersama tenaga lain seperti Polisi dan Pemerintah Daerah, TNI bersama Tiga Pilar harus dapat memahami situasi dan karakter budaya di wilayah teritoroalnya agar dapat membantu rakyat dengan membaur hingga terciptanya hubungan yang baik dan harmonis antara aparat kewilayahan dengan masyarakat binaan, sehingga dapat mencegah dan mendeteksi dini segala kejadian dan dalam mendapatkan aspirasi rakyat, kalau tidak bisa berbuat hal tersebut maka anda akan mendapatkan kesulitan dalam mendengar," jelas Prof Salim Said.
Peserta acara talk show hari ini juga dihadiri oleh seluruh Danki, Danramil dan Pamen sejajaran Kodam Jaya/Jayakarta dan telah berlangsung dengan tertib dan lancar. (Er)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :