Rembuk Stunting, Kades Hi Sultan: Upaya Perkuat Komitmen Bersama Dalam Penuntasan Stunting
Siaga Lampung | Senin, 01 Juli 2024 19:44:34 WIB
SiagaOnline.com, Lamsel — Senin, (1/7/224) Pemerintah Desa (Pemdes) Berundung bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Ketapang upaya untuk memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan penuntasan masalah stunting yang ada di desa.
Berdasarkan laporan dari bidan desa setempat, terdapat 1 balita berusia 16 bulan dengan kondisi berat badan kurang (beresiko stunting). Dan tentu menjadi PR bersama untuk menuntaskan masalah tersebut. Diharapkan dengan adanya Rembuk Stunting bisa ada solusi untuk penanganannya.
Kegiatan berlangsung di kantor Desa Berundung Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan yang diikuti oleh Sekretaris Kecamatan Ketapang Elhayati, S.E, Kepala Desa Berundung Hi. Sultan bersama jajaran perangkat desa, Korluh Dalduk dan KB, UPTD Kesehatan Puskesmas Ketapang, Kader Kesehatan, KPM, TP-PKK, Pendamping Desa, BPD Desa Berundung.
Kepala Desa Berundung Hi.Sultan dalam sambutannya menyampaikan terkait balita berusia 16 bulan bukanlah stunting, tetapi kategori beresiko. Dengan adanya rembuk stunting ini bersama-sama kita untuk penuntasan masalah stunting. Karena Desa Berundung tempat budidaya ika.
"Alhamdulillah, di tahun 2024 ini grafik data yang kategori beresiko stunting berkurang. Yakni di tahun 2023 lalu ada 2 balita dan saat ini tinggal 1 balita. Sebenarnya itu bukan stunting tetapi gejala, " paparnya.
Upaya desa pun sudah maksimal, namun terkendala dari orang tua balita tersebut. Yakni tipikalnya ngeyel. Yang mana setiap dipanggil untuk diperiksa ke Puskesdes, selalu tidak mau. Sehingga aparatur desa beserta kader kesehatan kesulitan untuk pemeriksaan.
"Mudah-mudahan dengan adanya rembuk stunting ini, bisa ada solusi untuk penanganan balita tersebut. Karena kita sedikit lelah juga dalam penanganannya. Karena terkendala orang tuanya yang enggan memeriksakan anaknya yang berat badan kurang, " harapnya.
Sambung, kata Kades Hi. Sultan Upaya Pemerintah Desa Berundung sudah maksimal. Mulai dari administrasi surat-menyurat sampai kartu BPJS balita tersebut sudah diurus oleh aparatur desa. Namun sekali lagi karena orang tuanya tidak memiliki kesadaran alias ngeyel. Sehingga anaknya mengalami berat badan tidak normal seperti balita pada umumnya.
"Dengan rembuk stunting ini, kita harapkan ada semangat upaya bersama memperkuat komitmen dalam pencegahan, penanganan dan penuntasan stunting dengan harapan tidak ada lagi anak-anak yang dinyatakan stunting. Masa desa banyak ikan terkena stunting, " ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Kecamatan Ketapang Elhayati, S.E menjelaskan terkait stunting ini diwajibkan setiap desa untuk memfasilitasi K3 (kandang, kolam dan kebun) sebagai percontohan untuk keluarga beresiko stunting. Karena pada bulan Agustus nanti ada tim TPPS Kabupaten yang akan turun, " katanya.
Inovasi tim TPPS yang bisa ditiru oleh desa seperti :
- Senam keliling dan konsultasi kesehatan (program kecamatan Ketapang)
- Calon pengantin ideal cerdas keluarga sehat (program Korluh Dalduk dan KB)
- Penurunan Stunting dengan makan telur (UPT Puskesmas Ketapang)
- Aku cinta makanan rumah (program dinas pendidikan)
"Ayo! Tiru dan modifikasi program diatas untuk diterapkan di desa. Dan kami TPPS Kecamatan meminta gerakan TPPS Desa untuk K3-nya. Boleh kasih info ke kami untuk pendampingan di lapangan, " ucapnya.
Dalam musyawarah rembuk stunting tersebut, para kader mengusulkan saran dan prasarana penunjang kegiatan Posyandu. Seperti kursi, timbangan digital untuk balita dan penambahan PMT.
Usulan tersebut akan dicatat oleh tim perencanaan desa dan akan dimusyawarahkan pada agenda Musrenbangdes untuk anggaran tahun 2025. (Yan)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :