Balita Beresiko Stunting Masih Ada, Kades I Made Ardana Harapkan Kesadaran Selaku Orang Tua
Siaga Lampung | Selasa, 02 Juli 2024 21:04:02 WIB
SiagaOnline.com, Lamsel — Data angka balita beresiko stunting masih ada 3 di tahun 2024, Kepala Desa Tri Dharma Yoga, I Made Ardana mengharapkan pentingnya kesadaran selaku orang tua untuk menjaga pola hidup sehat ketika dalam kondisi hamil. Hal tersebut guna mencegah calon generasi atau bayinya mengalami beresiko stunting.
Pesan tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Tri Dharma Yoga I Made Ardana pada acara kegiatan rembuk stunting bersama Tim TPPS tingkat kecamatan yang diselenggarakan di kantor desa Tri Dharma Yoga, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung pada Selasa (2/7/2024).
Menurutnya, persoalan kasus balita beresiko stunting harusnya sudah berlalu. Namun selalu muncul lagi dan muncul lagi. Padahal pencegahan dan penanganan terkait masalah stunting sudah maksimal diupayakan oleh Pemerintah Desa Tri Dharma Yoga bersama para kader kesehatan.
"Alhamdulillah, persentase balita beresiko stunting sudah menurun. Dan untuk penanganan masalah stunting tersebut, kita semua merasa bertanggungjawab. Bukan hanya dibebankan kepada pemerintah desa maupun kader," kata Kader I Made Ardana.
Lanjutnya, persoalan stunting bukan hanya fokus dan balita, tetapi juga sampai dewasa. Timbulnya stunting pada balita disebabkan oleh orang tuanya. Kenapa? Karena orang tuanya tidak memiliki pengetahuan dan wawasan tentang apa itu stunting.
"Penyebab stunting banyak faktor. Mulai dari Ibu hamil yang kurang makanan yang mengandung gizi yang cukup serta vitamin. Bahy stres pun bisa membuat calon bayi bagi ibu hamil akan menyebabkan stunting," paparnya.
Untuk itu, dirinya berharap pencegahan stunting dimulai dari ibu-ibu hamil untuk rutin memeriksakan diri ke kader kesehatan. Kemudian untuk balita yang telah dinyatakan beresiko stunting, maka silahkan para kader kesehatan mengusulkan untuk penambahan PMT ke desa agar alokasi anggaran untuk PMT bisa ditambah.
"Diharapkan Kerjasama semua pihak untuk penuntasan masalah stunting ini. Sebab kalau dibebankan hanya kepada desa, maka desa tak akan mampu. Karena banyak keterbatasan. Untuk itu, peran kader kesehatan maupun orang tua untuk bersama-sama melakukan pencegahan sejak dini. Sehingga kedepannya bisa benar-benar tuntas," imbuhnya.
Masih dikatakan I Made Ardana, stunting ini tidak mengenal kaya dan miskin. Hal tersebut tergantung pola ibu-ibu hamil untuk menjaga bayi dalam kandungan agar nutrisi yang dibutuhkan bisa terpenuhi. Dan diharapkan juga seluruh masyarakat bisa mencontoh K3 yang sudah dipaparkan oleh bidan desa tadi, untuk pemenuhan gizi keluarga, pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan rembuk stunting tersebut, Kasi Kesos Kecamatan Ketapang Sri Mahendra bersama jajaran, Korluh Dalduk dan KB, Pendamping Desa, BPD, UPTD Kesehatan Puskesmas Ketapang, kader Posyandu, Kader KPM, TP-PKK dan aparatur Desa Tri Dharma Yoga. (Yan)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :