Mabes Polri Diminta Berantas Dan Tangkap Mafia Pelabuhan Tikus di Bintan Utara
Daerah | Minggu, 29 September 2024 06:33:49 WIB
Siagaonline.com, Tanjung Uban - Maraknya para mafia pemilik pelabuhan tikus di Kelurahan Tanjung Uban selatan, kecamatan Bintan Utara, Bintan, diduga bebas bermanuver barang impor seludupan dari kota Batam tanpa tersentuh oleh aparat penegak hukum (APH), Sabtu (28/9/24).
Bukan menjadi rahasia umum lagi soal adanya aktivitas penyelundupan serta aktivitas bongkar muat barang di sejumlah pelabuhan tikus di sekitaran Tanjung Uban.
Para klaster mafia tersebut, biasanya bermanuver barang seludupan dengan menggunakan kapal pompong ilegal dan bereaksi diwaktu dini hari, pada saat petugas sedang lengah melakukan patroli laut.
Apakah sebaliknya oknum dari Aparat Penegak Hukum (APH) diduga juga ikut serta dalam transaksi bisnis penyelundupan barang tersebut? sehingga aktivitas penyelundupan yang telah cukup lama beraktivitas, terus lolos dari jeratan hukum.
Dari keterangan sumber berita menyebutkan, ada sejumlah titik pelabuhan tikus di kelurahan Tanjung Uban selatan.
Pelabuhan tersebut hampir semuanya di tutupi dengan tembok tinggi untuk menghindari para petugas masuk saat aktivitas bongkar muat barang berlangsung.
"Barang selundupan yang ada di pelabuhan tikus tersebut, dibawa menggunakan kapal pompong, diangkut dari kota Batam (FTZ) melewati jalur perairan pesisir hutan bakau pada saat dini hari," papar sumber.
Menurut sumber, ada pelabuhan tikus milik oknum anggota DPRD Bintan berinisial E, yang kini terpilih lagi menjabat anggota Legislatif DPRD Bintan.
"Di Pelabuhan tersebut, diduga sering masuk barang seludupan komoditas pangan impor dari Batam, seperti beras tanpa merk, bawang putih, bawang baledri impor dan sebagainya," ungkap Sumber.
Sementara itu dijelaskannya, sejumlah komoditas impor tersebut dimanuver lagi ke sejumlah pasar dikota Tanjung Pinang. Kemudian komoditas pangan beras tanpa merk didistribusikan ke salah satu gudang milik Aseng, salah satu pengusaha beras tersohor di kota Tanjungpinang (FTZ), bebernya.
Lantas sumber juga menyebutkan nama Santo selaku pemilik pelabuhan tikus yang berada bersebelahan dengan pelabuhan tikus Sei Gentong Tanjung Uban.
"Kemarin di pelabuhan milik Santo kedapatan menyelundupkan berdus-dus susu tarik kaleng impor asal Malaysia dan juga sejumlah komoditas pangan lainnya, yang diambil dari kota Batam, dengan menggunakan kapal pompong ilegal melewati perairan hutan bakau, lalu disonding ke pelabuhan tikus miliknya tersebut," jelasnya.
Barang tersebut kata sumber, dimanuver lagi menggunakan truk expedisi gelap ke salah satu gudang jalan kijang lama, kota Tanjungpinang, yang tidak jauh dari kantor Karantina.
Lebih lanjut sumber juga membeberkan nama pelaku penyelundup lainnya di tanjung Uban.
Sumber menyebutkan, Aheng selaku pemilik pelabuhan tikus yang tidak jauh dari pelabuhan tikus lainnya juga melakukan penyelundupan barang dari kota Batam
Disebutkannya, untuk Pelabuhan Aheng, diduga membawa selundupkan barang elektronik, balpres dan kasur springbed seken dari Singapura.
"Barang-barang hasil seludupan tersebut juga dibawa menggunakan truk expedisi gelap dimanuver ke sejumlah toko seken yang ada di kota Tanjung Pinang," pungkas sumber.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke:
0852-6599-9456
Via E-mail:
red_siagaonlinepku@yahoo.com / redaksisiagaonline@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :